Since24News.com|Israel – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon pada Rabu (9/10) di tengah ketegangan Tel Aviv dengan Iran.
Panggilan telepon berdurasi 30 menit ini adalah percakapan pertama antara Biden dan Netanyahu sejak Agustus dan bertepatan dengan rencana Israel melakukan balasan atas serangan 200 rudal balistik-hipersonik Teheran pada pekan lalu.
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan percakapan telepon Biden dan Netanyahu berlangsung “lugas dan sangat produktif.” Meski begitu, Jean-Pierre mengakui bahwa kedua pemimpin tersebut turut berselisih pendapat selama berdiskusi.
“Pemerintah AS dan Israel telah melakukan diskusi sejak minggu lalu setelah serangan Iran. Diskusi tersebut dilanjutkan oleh (percakapan) presiden dan perdana menteri,” kata Jean-Pierre.
“Kami akan terus berdiskusi dengan Israel tentang bagaimana mereka akan merespons.”
Jean-Pierre tidak memberikan rincian lebih lanjut soal percakapan Biden dan Netanyahu tersebut.
Percakapan telepon ini berlangsung kala relasi Biden dan Netanyahu juga merenggang sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina berlangsung Oktober 2023 lalu. Biden dan Netanyahu kerap berselisih pendapat soal langkah Israel melancarkan agresinya ke Gaza.
Meski begitu, Biden memastikan bahwa AS mendukung penuh Israel terkait “haknya mempertahankan diri dari ancaman Iran dan proksi-proksinya.”
Namun, Biden juga telah memperingatkan Israel untuk tidak coba-coba menargetkan program nuklir Iran dalam serangan balasannya. Dia juga menentang jika Israel ingin melancarkan serangan terhadap instalasi minyak Iran lantaran dapat memicu lonjakan harga minyak dunia.
Israel sejauh ini dilaporkan masih menutup rapat rincian rencana serangan balasannya ke Iran dari AS. (Snc)
