Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Uncategorized

Keletihan, Paus Hilang Keseimbangan dan Hampir Jatuh Saat Penyambutan di Papua Nugini

×

Keletihan, Paus Hilang Keseimbangan dan Hampir Jatuh Saat Penyambutan di Papua Nugini

Sebarkan artikel ini
Gbr : Wajah Letih Paus saat upacara penyambutan di Papua Nugini, Paus sempat oleng dan hampir jatuh.

Since24News.com|Papua Nugini – Paus Fransiskus tampaknya tidak bisa menyembunyikan rasa lelah ketika tiba di Papua Nugini. Beliau sempat oleng dan hampir kehilangan keseimbangan saat upacara penyambutan dilangsungkan.

Paus Fransiskus tiba di Papua Nugini pada hari Jumat, 6 September 2024 melanjutkan perjalanan internasionalnya yang mencakup empat negara di Asia Tenggara dan Oseania.

Kunjungan ini menandai kunjungan kedua seorang Paus ke negara Pasifik Selatan. Namun, kedatangan Paus yang berusia 87 tahun ini tidak tanpa tantangan.

Selama upacara penyambutan di bandara Port Moresby, Paus Fransiskus tampak kelelahan dan hampir kehilangan keseimbangan ketika beralih dari kursi roda ke kursi yang disediakan untuknya.

Momen tersebut menarik perhatian, meskipun pengawal keamanannya dengan cepat menenangkannya dan upacara berjalan lancar. Paus Fransiskus datang ke Papua Nugini setelah penerbangan enam jam dari Jakarta, Indonesia.

Di Indonesia, kunjungan Paus diakhiri dengan Misa penuh sukacita pada Kamis sore di hadapan lebih dari 100.000 orang.

Misa tersebut dilaksanakan di dua stadion olahraga dan di area parkir yang dilengkapi dengan layar TV besar untuk penonton yang tidak dapat memasuki stadion.

Vatikan awalnya memperkirakan kehadiran sekitar 60.000 orang, tetapi jumlahnya melampaui ekspektasi. Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik, yang merupakan minoritas di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, untuk terus membangun peradaban damai.

Dalam pidatonya, Paus meminta mereka untuk “jangan lelah bermimpi dan membangun peradaban yang damai” dan menjadi “pembangun harapan” serta “pembangun perdamaian”.

Kunjungan ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antaragama, yang dicapai melalui penandatanganan deklarasi bersama dengan imam besar Masjid Istiqlal, yang menyerukan untuk mengakhiri kekerasan berbasis agama dan melindungi lingkungan.

Selain itu, keamanan Paus Fransiskus juga menjadi perhatian di Indonesia. Kepolisian Indonesia mengungkapkan bahwa mereka telah menangkap tujuh orang dari Jawa dan Sumatra yang diduga merencanakan ancaman bom bunuh diri.

Meskipun ancaman ini lebih dianggap sebagai upaya mencari publisitas, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk memastikan keselamatan selama kunjungan.

Dilansir dari apnews, di Papua Nugini, Paus Fransiskus akan melanjutkan agenda yang berfokus pada keadilan sosial.

Pada hari Sabtu, ia dijadwalkan untuk bertemu dengan gubernur jenderal dan memberikan pidato di hadapan pejabat pemerintah dan diplomat.

Kunjungan ini juga mencakup pertemuan dengan anak-anak dari lembaga amal dan sebuah pidato di hadapan para uskup, pendeta, dan Biarawati di tempat Perlindungan Maria.

Kunjungan ini diharapkan akan membawa perhatian dan dukungan lebih besar untuk isu-isu sosial dan kemanusiaan di negara tersebut. (Snc)

Total Views: 3975