Since24News.com|Toba – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di Puskesmas Ajibata, kabupaten Toba, Sumatera Utara, yang dikeluhkan oleh beberapa Pegawai Puskesmas setempat, baru-baru ini menarik perhatian dr. Freddi Sibarani selaku Kepala dinas Kesehatan (Kadinkes) kabupaten Toba.
Dikonfirmasi oleh Media ini, Kamis (2/10/2025) lalu, dr. Freddi tidak membantah adanya pemungutan uang di lingkungan Puskesmas Ajibata kepada Pegawai. Dirinya mengaku telah memanggil Kepala Puskesmas yang bersangkutan.
“Iya benar, tapi tidak benar pungli seperti yang sudah diberitakan, pemungutan ada tapi bukan dilakukan oleh dr. Siti (Kepala Puskesmas), itu dilakukan oleh sesama Pegawai juga dan peruntukannya adalah mendanai beberapa kegiatan mereka yang telah disepakati oleh mereka sendiri, jadi bukan pungli ya,” kata Freddi.
Kendati begitu, Kadinkes tersebut menyarankan agar langsung bertemu dengan Kepala Puskesmas (Kapus) Ajibata, sehingga memperoleh klarifikasi yang sebenarnya. Hal senada juga dikatakan oleh dr. Siti Sumarni Sianturi selaku Kapus Ajibata.
Beberapa Pegawai Puskesmas Ajibata yang menyampaikan keluhan terkait dugaan praktik pungli yang dialami oleh mereka Ketika dikonfirmasi ulang oleh Media ini, membantah apa yang telah dikatakan oleh Kadinkes Toba.
“Kami tidak pernah melakukan kesepakatan untuk mengumpulkan dana dari uang perjalanan kami untuk membiayai apapun apalagi beberapa kegiatan, sedangkan perjalanan kami ke lapangan saja dibayar negara, hebat sekali kami Pegawai bisa membayar kegiatan,” kata beberapa pegawai Puskesmas Ajibata Ketika dikonfirmasi ulang, Sabtu (4/10/2025).
Sebelumnya diberitakan, Pegawai Puskesmas Ajibata mengeluhkan adanya dugaan praktik pungli di lingkungan mereka sebesar 25 persen dari jumlah uang perjalanan yang mereka terima setiap per tri Wulan.
“Jadi satu tri Wulan itu ada 3 bulan, dalam satu tri Wulan perjalanan kami bisa kurang lebih 20 dan tiap perjalanan kami memperoleh 100 ribu, dari semua itu dipungutlah 25 persen yang katanya untuk dinas, Kejari dan BPK, gak tau apakah itu benar untuk itu, tapi nyatanya benar kami dipungut uang,” ujar salah seorang Pegawai Puskesmas Ajibata. (Snc)








