Since24News.com|Simalungun – Warga kecamatan Gunung Maligas dan gunung Malela, kabupaten Simalungun, Sumut, keluhkan kinerja dan kesigapan personel Polsek Bangun, dalam mengantisipasi serta menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut.
Mirisnya, sejumlah warga menuding dan menduga bahwa tingginya angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polsek Bangun tersebut tidak terlepas dari campur tangan oknum Polsek setempat.
“kalau melihat dari maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tempat kami itu tidak salah kalau kami menduga bahwa ini juga campur tangan beberapa oknum Polsek bangun, karena ada oknum Polsek setempat yang kenal dan cukup dekat dengan beberapa pengedar di dua wilayah tersebut,” bilang salah seorang warga karang Anyer kepada Since24.News.com, Selasa (23/4) siang.
“Warga biasa saja bisa tau bagaimana para pengedar itu gencar melakukan penjualan narkoba kepada Pembeli dan dimana tempat mereka menggunakan, kenapa Polsek bisa kecolongan padahal Bhabinkamtibmas tiap hari kan selalu berada di wilayah tugasnya,” beber sumber.
Saat ini menurut pengakuan warga, daerah karang Anyer, Gunung Maligas dan Gunung Malela Serapuh, penjualan narkoba jenis sabu dilakukan secara terang terangan dan hingga kini belum diberantas oleh pihak Kepolisian setempat.
“Di Karang Anyer ada mantan anggota Polisi berinisial Cnd yang menjadi pengedar besar di wilayah itu dan setiap hari warga khususnya kaum Ibu selalu mengeluh dan berharap dia (Cnd) segera ditangkap bersama 3 orang lainnya yaitu Fdl (mantan Narapidana), Rdi,Pko, mereka ini telah merusak mental warga Karang Anyer, tolonglah agar segera ditangkap,” harap warga tersebut.
Terpisah salah seorang sumber warga kecamatan Gunung Malela, menginformasikan bahwa peredaran sabu juga marak di wilayahnya persis di areal perkebunan PTPN3 Serapuh.
“Setiap hari tempat itu dijaga oleh orang yang piket dan kompleksnya di perkebunan PTPN3, beberapa remaja tanggung menjaga tempat itu jadi kalau ada yang beli langsung diarahkan oleh mereka,” ungkap sumber.
Lebih lanjut dikatakannya,”Informasinya bandar mereka adalah sepasang Suami Isteri yang juga berdomisili di kecamatan Gunung Malela,” kata Sumber.
Terkait kondisi kedua kecamatan yang berdampingan dan ‘dihantui’ dengan maraknya peredaran serta penyalahgunaan narkoba tersebut, warga pun meminta agar Kapolres Simalungun melakukan tes urine terhadap personil Polsek bangun.
“kami butuh rasa aman dan nyaman, kami menduga bahwa keterlibatan oknum Polsek Bangun ada di balik ini kenapa wilayah kami begitu bebasnya narkoba maka kami berharap agar Kapolres Simalungun segera melakukan tes urine bagi Personil Polsek tersebut, jangan-jangan ada yang terindikasi pengguna narkoba,” tegas sumber.
Permintaan warga tersebut selaras dan bukti dukungan terhadap Kapolres Simalungun dengan programnya ‘Penajaman target operasi dan zero toleransi terhadap keterlibatan narkoba di jajaran resnarkoba.
Terpisah, Iptu Esron Siahaan selaku Kapolsek Bangun dalam satu kesempatan konfirmasi belum lama ini menanggapi maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah tugasnya berjanji akan melakukan penyelidikan.
“Trimakasih infonya akan dilakukan penyelidikan,” ungkap Kapolsek. (dy|Snc)