Since24News.com|Pematangsiantar – Sedikitnya dua rumah semi permanen di jalan Jawa, kelurahan Bantan, kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar, Sumut, roboh dan mengalami kerusakan sebesar 75 persen karena ditimpa Pohon rambutan dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur pada Rabu (9/10/2024) sejak sore hari.
Taufik Siregar (38) salah seorang korban yang rumahnya roboh akibat tanah longsor dan pohon tumbang mengatakan bahwa saat kejadian dirinya dan keluarga sedang duduk-duduk di dalam rumah.
“Di rumah kami ada beberapa orang dengan Ibu yang sedang dalam keadaan lumpuh berusia 65 tahun, saat itu kan hujan deras jadi kami di dalam rumah sedang duduk-duduk ada anak-anak juga di dalam rumah,” bilang Taufik kepada Since24News.com.
Dirinya bersama keluarga mengaku terkejut saat tiba-tiba terjadi longsor dan pohon yang menimpa rumahnya.
“Rasanya kaget sekali dan semua langsung teriak saat terjadi longsor dan pohon itu menimpa rumah, kami semua langsung keluar dan bawa Ibu yang sudah tua untuk keluar dan menyelamatkan diri, posisinya hujan deras pulak,” ujar taufik.
Hujan deras yang mengguyur sejak sore mengakibatkan longsor dan menumbangkan pohon rambutan yang berukuran besar tumbang dan mengenai 2 rumah di jalan Jawa tersebut.
Dalam kejadian yang murni merupakan bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang diakibatkan berkisar Ratusan Juta. Saat ini Taufik dan keluarganya mengungsi di rumah kerabat yang tidak jauh dari Lokasi kejadian.
Lurah Bantan Rizky Meriam Daulay serta Camat Siantar Sitalasari Herwan AR Saragih langsung turun ke Lokasi dan mendatangi korban yang rumahnya dilanda bencana. Selain Pemerintah setempat tersebut pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pematangsiantar pun turut hadir dan meninjau Lokasi, Kamis (10/10/2024).
“Lurah, Camat dan BPBD sudah datang dan melihat Lokasi, mereka juga mengatakan kalau ini murni bancana alam dan mereka bilang akan langsung menembok tanah yang longsor itu,” imbuh Taufik.
Dirinya juga mengatakan kalau Camat telah menghubungi Kepala dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman kota Pematangsiantar Christina Risfani Sidauruk untuk turun ke Lokasi bencana dan dapat memberikan Solusi, namun Christina terkesan buang badan.
“Dihubungi Camatnya tadi Ibu kepala dinas itu, tapi buang badan kayaknya dia dan dibilangnya Kawasan ini adalah Daerah aliran Sungai (DAS), padahal Camat dan orang BPN saja sudah bilang kalau ini bukan aliran DAS,” bebernya.
Hingga saat ini Christina Risfani Sidauruk Kepala Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Pematangsiantar belum berhasil dikonfirmasi. (Snc)