Since24News.com|Simalungun – Pesta Kristus Raja yang dirayakan oleh Gereja Katholik Paroki Santo Fransiskus Asisi Saribu Dolok, Silimakuta, kabupaten Simalungun, diduga dengan sengaja dijadikan momen ajang Kampanye oleh Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS), Calon Bupati Simalungun nomor urut 1.
Radiapoh Hasiholan Sinaga yang merupakan Calon Bupati petahana, sebelumnya telah menjalani masa cuti sejak tanggal 25 September sampai 23 November 2024 lalu.
Sejak menjabat Kembali pada hari minggu (25 November 2024) dari masa cutinya karena mencalonkan diri Kembali di Pilkada 2024, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) langsung mengunjungi Gereja Katholik Santo Fransiskus Asisi Saribu Dolok, Silimakuta, tepat di hari pertama masa tenang sebelum pelaksanaan Pilkada.
Di sela acara syukuran, Radiapoh yang juga didampingi tim suksesnya (Timses) diduga sengaja menyempatkan diri untuk mengkampanyekan dirinya di hadapan Umat Katholik Se-Paroki Saribu Dolok.
Radiapoh mengklaim kehadiran dirinya di acara Pesta Gereja Katholik Saribu Dolok tersebut karena diundang oleh Panitia acara.
Sejumlah umat yang hadir dalam Perayaan besar Gereja Katholik tersebut pun menggerutu dan menyayangkan acara sacral itu ‘disisipi’ oleh kegiatan calon Bupati Petahana Simalungun.
“Acara pesta Gereja, kok bisa ada kampanye,” kata seorang Ibu yang tidak ingin disebutkan Namanya.
Selain itu Umat yang hadir dari seluruh Stasi Se Paroki Saribu Dolok itu juga menyayangkan sikap Panitia acara pesta yang diduga dengan sengaja mengundang Calon Bupati yang diduga demi kepentingan pendanaan.
“Panitia acara ini juga salah kenapa mengundang Calon Bupati untuk hadir dalam acara pesta perayaan kristus Raja, harusnya Panitia juga Pastor Paroki bijaksana dalam menentukan Undangan, Radiapoh itu apapun katanya saat ini tercatat sebagai Calon Bupati, kami duga bahwa Pastor Paroki dan Panitia dalam hal ini juga dengan sengaja mengundang dan memicu kontraversial di kalangan Masyarakat Luas kabupaten Simalungun, khususnya Umat Katholik Se Paroki Santo fransiskus Asisi Saribu Dolok,” ucap Ibu lainnya.
Masih menurut Umat Katholik setempat dan beberapa Warga Silimakuta, pihak Panitia Pengawas Kecamatan Silimakuta (Panwascam) juga hadir di Lokasi acara Gereja Katholik tersebut, namun Kembali Umat menyayangkan tidak adanya tindakan dari para Pengawas pelaksanaan Pilkada tersebut.
“Adanya tadi Panwascam hadir di situ, mungkin karena laporan warga juga, tapi percuma karena gak ada tindakan apa-apa dari orang itu, padahal ini kan sudah memasuki masa tenang,” bilang M Sumbayak.
Radiapoh Hasiholan Sinaga diduga dengan sengaja mengkampanyekan dirinya sebagai Calon Bupati Simalungun nomor urut 1 saat memberikan kata sambutan, mengajak seluruh Umat yang hadir untuk datang pada pelaksanaan Pilkada dan memberikan hak pilihnya dan mencoblos 1 pilihan dengan sengaja mengangkat satu jari, mengisyaratkan sebagaimana nomor urutnya.
Selain itu, masih berdasarkan keterangan Warga setelah memberikan sambutan Radiapoh juga bernyanyi sebuah lagu berbahasa batak sembari beberapa kali mengangkat satu jari.
Hingga saat ini Pastor Paroki Santo Fransiskus Asisi Saribu Dolok dan Panitia acara belum berhasil dikonfirmasi terkait hadirnya Radiapoh dalam perayaan Gereja tersebut. (Snc)