Since24News.com|Simalungun – Pekerjaan Rabat Beton sepanjang 170 meter di Dusun IV,Perladangan Bah Karei, nagori Pardomuan Tongah, kecamatan Silou Kahean, kabupaten Simalungun, Sumut, disoal dan digunjing warga pasalnya, pekerjaan tersebut sarat dengan dugaan tindak korupsi.
Pengerjaan yang dilaksanakan pada Oktober 2023 lalu, menelan anggaran yang bersumber dari dana desa TA 2023, sebesar Rp.160.846.000.
Menurut salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disusun.
“Jadi RAB nya itu disusun ketika Nagori Pardomuan Tongah masih dipimpin oleh Penjabat yaitu Dearman Sipayung, namun pengerjaannya Pangulu sudah menjabat yaitu Joni Rinson Purba,” ucap warga tersebut.
“Kami tidak tau pada saat itu sama siapa mau melaporkan hal ini, kalau kami protes langsung khawatirnya urusan administrasi di nagori ketika kami butuhkan dipersulit, karena gitu rata-rata,” bilangnya lagi.
Warga tersebut mengaku bahwa rabat beton dikerjakan tanpa menggunakan lantai plastik sebagaimana mestinya.
“Plastik digunakan hanya di sebelah kanan dan kiri dan kami duga itu merupakan upaya untuk mengelabui warga namun untuk lantai dasar tidak menggunakan plastik,” ungkapnya.
Selain itu menurut sumber, ketika dalam proses pengerjaan jembatan yang seyogianya dibongkar dan dibangun kembali hanya mengalami tambal sulam saja.
“Jadi di jalan yang dirabat beton itu ada jembatan kecil di atas salurai air, harusnya dibongkar karena sudah mengalami kerusakan namun itu hanya ditambal,” terangnya.
“Jadi kami menduga bahwa proses pengerjaan rabat beton itu telah dikorupsi, juga dengan semua material yang digunakan, kami berharap hal ini dapat diproses oleh hukum sehingga tidak terjadi lagi hal serupa di kampung kami ini,” harapnya.
Joni Rinson Purba selaku Pangulu dan Dearman Sipayung Penjabat Pangulu saat penyusunan RAB pengerjaan tersebut, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi. (Snc)
