Since24News,Pematangsiantar – Penangkapan yang dilakukan oleh Sat Intelkam Polres Pematangsiantar terhadap terduga Bandar narkoba Hariadi alias Bedul waga jalan Sibatu batu, Siantar Sitalasari pada 27 Februari lalu masih menjadi buah bibir warga kota Siantar.
Penangkapan itupun seakan menjadi bukti betapa berpengaruhnya Bandar narkoba di kota Siantar, pasalnya sejumlah kalangan menduga bahwa Bedul ditangkap atas permintaan UH selaku penguasa Sabu yang beroperasi di kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, Siantar Utara.
“UH dan grupnya itu licik, dia tidak mau ada saingan bisnis makanya dikonsepnyalah penangkapan si Bedul yang dianggap ancaman sama bisnis narkobanya,” bilang seorang pria yang mengaku kenal dengan kedua Bandar tersebut.
“Semoga pihak Polri bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap personil yang menangkap paksa Bedul serta menghadirkan Sabu yang kemudian sempat menjadi barang bukti, supaya terungkap kebenaran apakah benar dugaan kalau aparat hukum kita khususnya di Siantar telah disusupi oleh ‘kekuatan’ Bandar Sabu,” pungkasnya lagi.
Beberapa warga lainnya pun mempertanyakan Satuan yang melakukan penangkapan terhadap Bedul,
“kenapa harus Intel yang tangkap Bedul kok gak Sat Resnarkoba, kita duga ini ada unsur keterpaksaan apalagi setelah mendapatkan keterangan bahwa si Bedul lebih dulu diintimidasi dan mendapatkan penganiayaan,” terangnya lagi.
“Kami menduga beberapa oknum Polres Siantar memiliki ‘hubungan khusus’ dengan UH Bandar narkoba Bangsal sehingga mereka bisa digunakan oleh UH untuk menghabisi saingannya,” tegas Pria yang juga aktivis tersebut.
UH dengan lokasi penjualannya di Bangsal yang gencar diberitakan untuk diberantas oleh Polres Pematangsiantar dikabarkan tutup dengan sendirinya pasca penangkapan Bedul, sementara selama ini meski didesak oleh warga, Kapolres dan Kasat Resnarkobanya pun seakan tidak memiliki kemampuan membersihkan lokasi tersebut dari narkoba.
Dikonfirmasi apakah pihaknya sudah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap Personilnya yang melakukan penangkapan terhadap Bedul, AKBP. Yogen Baruno Kapolres Pematangsiantar mengatakan masih dalam investigasi.
“Sementara masih dalam investigasi internal terkait adanya dugaan penyalahgunaan SOP,” jawab Kapolres, Selasa (5/3).
Berbeda dengan Kapolres, AKP.Johny Pasaribu orang nomor Satu di jajaran Satuan narkoba Polres Siantar itu tidak memberi tanggapan saat ditanyai terkait pelimpahan Bedul ke BNN dan barang bukti yang ditemukan. (Tim)