Since24News.com|Pematangsiantar – Tindak kejahatan pencurian semakin meraja lela di kota Pematangsiantar. Tidak pandang bulu, para pelaku pencurian dalam melakukan aksinya mencuri barang yang dilihatnya.
Naas, salah seorang warga Blok 9, Sibatu-batu, kecamatan Sitalasari, Pematangsiantar, Sumut, mengalami kehilangan meteran air yang sebelumnya terpasang di depan rumahnya.
Kehilangan tersebut diperkirakan terjadi pada hari Sabtu (22/6/2024), dan warga berinisial Batubara tersebut baru mengetahui kalau meteran airnya hilang pada hari Minggu (23/6/2024) sekira pagi hari.
“Saya taunya kalau meteran air saya sudah hilang, itu pada hari Minggu saat menghidupkan air dan airnya gak jalan, kami pikir sedang mati dari PDAM nya, tapi ternyata setelah kami tunggu beberapa lama dan cek meteran, ternyata sudah gak ada meteran air nya,” ungkap Batubara.
Hal serupa juga dialami oleh Paidin (48), warga kecamatan Siantar Barat ini pun mengaku bahwa meteran airnya digondol maling sekira hari Sabtu (22/6/2024).
“Taunya hari Minggu, pas mau mandi air gak jalan, waktu dicek ke meteran ternyata meteran airnya dah gak ada lagi, kami yakin dicuri sama maling,” ucap Paidin.
Kejadian yang sama juga terjadi pada Ruko serba 35.000 Jalan Rajamin Purba, kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat. Meteran air Ruko yang menjual pakaian tersebut juga ‘digasak’ maling di hari yang sama, dan baru diketahui pada hari Minggu.
Menurut Edy warga kelurahan Bantan, meteran air yang dicuri para maling tersebut biasanya dijual ke penampung barang bekas alias botot.
“Sekilonya biasa dijual seharga 60 ribu dan didalamnya ada katanya kuningan dan itu yang buat harganya agak mahal, kami harap jika ada toke botot yang berani membeli dan menampung barang seperti ini (meteran air) agar ditangkap, karena sudah membuka peluang bagi para pencuri untuk bisa mengambil meteran air warga,” tukas Edy. (Snc)