Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita DaerahKriminalNusantara

Tewas Tergantung, Seorang WBP Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Bunuh Diri

×

Tewas Tergantung, Seorang WBP Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

Since24News.com|Simalungun – Baru menjabat 10 hari menjadi Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) kelas IIA Pematangsiantar, Sukarno Ali disuguhi dengan peristiwa salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berinisial EP ditemukan tewas tergantung di dalam kamar.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu (14/9/2024). “,kejadian hari Sabtu sekitar pukul 09.00 kurang lebih,” ucap Edward Situmorang melalui pesan Whatsapp, Senin (16/9/2024).

Example 325x300

Pria yang baru menjabat sebagai Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka.KPLP) kelas IIA Pematangsiantar tersebut mengatakan bahwa saat kejadian seluruh rekan sekamar EP sedang mengikuti kegiatan senam pagi.

“Jumlah dalam kamar ada 29 orang, bukan tidak ada pencegahan dari rekan sekamarnya, namun pada saat itu semua sedang mengikuti senam pagi,” bilang Edward.

Pengganti Erwin Siregar Ka.KPLP sebelumnya ini mengatakan bahwa kejadian tersebut murni karena bunuh diri.

“Saat itu korban (EP) kurang sehat badan jadi tidak ikut senam, kalau motifnya gak tau bang Yang pasti setelah diinvestigasi pihak Polres dan Inafis, murni bunuh diri dan keluarga sudah menerima bang,” ungkap Edward lagi.

Diterangkannya bahwa, EP merupakan WBP kasus PPA yang dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.

“Kasus PPA dan putus 7 tahun, kalau sisa tahanan status terakhir masih banding,” terang Edward.

EP ditemukan tewas tergantung dengan menggunakan tali Sepatu di dalam kamar binaan, kejadian itu menghebohkan bukan hanya warga binaan Lapas kelas IIA Pematangsiantar saja, sejumlah Pengamat mengharapkan kinerja Kalapas dan Ka.KPLP lebih optimal lagi.

“Ya harus diakui bahwa Lapas ini juga sering diperbincangkan oleh banyak orang, bukan hanya segi positiv, yang negativnya juga banyak diperbincangkan, beberapa diantaranya banyak beredar informasi kalau penipuan lewat telephon (Parengkol-red) itu juga banyak dari warga yang ada di Lapas, bukan hanya itu baru-baru ini Lapas juga diterpa isu adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” tukas Kardo salah seorang Pemerhati Lapas di kota Pematangsiantar.

“Pertanyaannya bagaimana dan darimana datangnya barang itu semua, sekarang ada peristiwa Napi tewas bunuh diri dengan tergantung menggunakan tali Sepatu, mudah-mudahan ini jadi Pelajaran berharga bagi Kalapas dan Ka.KPLP supaya yang namanya rajia rutin atau mendadak itu lebih ditingkatkan lagi dan benar-benar merupakan kegiatan antisipasi bukan pencitraan,’ sambung Kardo.

“Dengan pengalaman ini ya dibuat saja aturan bahwa tidak boleh menggunakan Sepatu yang memiliki tali, jadi antisipasi,” kata Kardo, Selasa (17/9/2024). (Snc)

Total Views: 3250
Example 325x300Example 325x300