Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Internasional

Timur Tengah Memanas, Sejumlah Negara Perintahkan Warganya Keluar Dari Lebanon

×

Timur Tengah Memanas, Sejumlah Negara Perintahkan Warganya Keluar Dari Lebanon

Sebarkan artikel ini
Gbr : Persiapan Pasukan Israel bakal gempur Lebanon dengan kekuatan penuh.

Since24News.com|Lebanon – Sejumlah negara mendesak warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon untuk pergi buntut situasi Timur Tengah yang memanas.

“Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon,” demikian pernyataan Kemlu, Minggu (4/8).

Imbauan ini tak cuma disampaikan bagi WNI di Lebanon, tetapi juga untuk WNI di Iran dan Israel.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga mendesak warga Negeri Kanguru segera hengkang dari Lebanon.

Dalam pernyataan video di X pada Rabu (31/7), Wong mengatakan saat ini ada risiko nyata situasi di Timur Tengah “memburuk secara serius.”

Ia menegaskan sekarang adalah waktu yang tepat bagi warga Australia untuk meninggalkan Lebanon karena bandara Beirut masih beroperasi. Ia juga mengimbau mereka yang sudah di Australia mengurungkan niat untuk bepergian ke Lebanon.

Juru bicara Urusan Luar Negeri Kanada Charlotte MacLeod turut mengimbau warga Kanada pergi dari Lebanon seiring dengan operasional penerbangan yang masih berlangsung.

“Warga Kanada di Lebanon harus pergi sekarang dengan sarana komersial jika bisa dilakukan dengan aman. Mereka juga harus memastikan dokumen perjalanan serta dokumen pasangan dan anak-anak mereka mutakhir dan aman,” kata MacLeod, seperti dikutip National Post.

Pemerintah Inggris juga telah mengeluarkan imbauan serupa bagi warga negaranya di Lebanon. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan tim kekonsuleran luar negeri untuk menyiapkan semua skenario.

“Namun jika konflik ini meningkat, pemerintah tidak dapat menjamin bisa mengevakuasi semua orang dengan segera. Orang-orang mungkin terpaksa berlindung di shelter,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Lebanon pun ikut meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon sebelum situasi semakin memburuk. Kedubes AS turut melarang warga di AS bepergian ke Lebanon dan meminta mereka yang sudah di Lebanon untuk mencari tempat perlindungan jika situasi sudah tak bisa ditangani.

Prancis, Swedia, Italia, Korea Selatan, Arab Saudi, hingga Yordania juga sudah mendesak warganya keluar dari Lebanon selagi bandara masih beroperasi.

Imbauan-imbauan ini dikeluarkan setelah konflik antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon semakin panas.

Pekan lalu, Israel menyerang ibu kota Beirut, Lebanon, hingga menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya. Komandan tertinggi milisi Hizbullah, Fuad Shukr, termasuk di antara korban tewas.

Israel menuding Shukr sebagai dalang atas serangan di Dataran Tinggi Golan pada 27 Juli lalu. Serangan di wilayah pendudukan Israel itu menewaskan 12 orang termasuk anak-anak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah bakal merespons “keras” Hizbullah imbas serangan di Golan. Hizbullah telah membantah menyerang wilayah milik Suriah tersebut.

Sebagai respons atas tewasnya Shukr, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bersumpah bakal membalas Negeri Zionis. Ia menyebut Israel telah melewati “garis merah” dan mengobarkan perang di seluruh front.

“Musuh, dan mereka yang ada di belakang musuh, akan menghadapi pembalasan kita yang tak terelakkan,” kata Nasrallah dalam pidato di pemakaman Shukr.

Pada Kamis (1/8), sebanyak 60 roket dilaporkan diluncurkan dari Lebanon selatan ke Israel utara. Lima belas dari 60 roket itu berhasil dicegat Israel. Tak ada laporan korban jiwa menyusul serangan roket tersebut.

Israel pun membalas dengan menyerang sejumlah target di Lebanon selatan.

Para pengamat memprediksi serangan-serangan seperti ini akan lebih sering diluncurkan Hizbullah buntut kematian Fuad Shukr.

Seiring dengan situasi panas di Lebanon, antrean di bandara Beirut pun mengular pada Minggu (4/8). Banyak warga negara asing yang hendak keluar dari Lebanon namun terpaksa tertunda imbas pembatalan penerbangan dari sejumlah maskapai. (Snc)

Total Views: 1288 ,