Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
KriminalNusantara

Uang Palsu Sempat Beredar Di Sulsel dan Sulbar

×

Uang Palsu Sempat Beredar Di Sulsel dan Sulbar

Sebarkan artikel ini
Gbr ; Perpustakaan Syekh Yusuf Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, tempat disitanya mesin cetak uang palsu.

Since24News.com|Makassar – Pihak kepolisian mengungkap total uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, berkisar Rp 2 miliar. Pada Jumat (13/12/2024), Polres Gowa membongkar dugaan pabrik uang palsu di Perpustakaan Syekh Yusuf, UIN Alauddin. Di UIN Alauddin, Polres Gowa mengamankan Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Ibrahim, dan seorang staf UIN Alauddin.

Polisi juga menyita Rp 446,7 juta uang palsu pecahan Rp 100 ribu serta mesin cetak uang palsu. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, sebagian uang itu telah disebarkan ke beberapa daerah di Sulsel, di antaranya Kabupaten Gowa dan Kabupaten Wajo, serta ke Sulawesi Barat (Sulbar), yakni Kabupaten Mamuju.

Iklan

Di Mamuju, polisi menangkap lima tersangka, yaitu oknum pegawai honorer UIN Makassar berinisial MB (35); TA (52); MMB (40), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulbar; tukang jahit pakaian berinisial IH (42); dan wiraswasta berinisial WY (32). Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan Rp 11 juta uang palsu yang siap edar.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, mengatakan bahwa uang palsu itu diproduksi di UIN Alauddin Makassar lalu diperjualbelikan di Kabupaten Mamuju pada pertengahan November 2024. Herman Basir menjelaskan bahwa awal mula uang palsu sampai ke Mamuju adalah karena dibawa oleh MB yang diperintahkan oleh Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Ibrahim, untuk mencari jejaring di Mamuju.

Atas perintah tersebut, MB kemudian menghubungi relasinya, yaitu TA (52). “Jadi, pelaku MB ini menghubungi ASN berinisial TA lewat telepon. MB meminta TA agar mencari orang yang mau membeli uang palsu ini,” kata Ipda Herman Basir, Selasa (17/12/2024).

“Kemudian TA ditawari bonus jika ada pembeli uang palsu itu,” imbuhnya. TA kemudian menjalankan perintah MB dengan mendatangi IH, seorang tukang jahit pakaian di Mamuju, untuk menawarkan uang palsu tersebut. “TA bilang ke tukang jahit IH, ‘Siapkan uang Rp 10 juta, dan akan dikembalikan Rp 20 juta uang palsu,’” ujar Herman. “Uang itu dari Makassar (UIN Makassar). Akhirnya IH menerima tawaran dari TA, dan diserahkanlah uang palsu senilai Rp 20 juta,” jelasnya.

Lanjut Herman, setelah berhasil bertransaksi uang palsu dengan tukang jahit tersebut, MB memberikan uang tanda terima kasih kepada TA sebanyak Rp 1 juta. Sementara itu, MMB diberikan uang palsu senilai Rp 3,5 juta, dan wiraswasta berinisial WY diberikan uang sebesar Rp 2 juta. “Akhirnya uang itu beredar (dibelanjakan) di Mamuju ke toko-toko swalayan. Total uang palsu yang beredar di Mamuju sekitar Rp 9 juta,” ungkap Herman.

Polisi mengungkap bahwa total uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, berkisar Rp 2 miliar. Sisanya, Rp 446 juta berhasil disita dari Kampus II UIN, lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, sebagian uang tersebut telah disebarkan ke beberapa daerah di Sulsel, di antaranya Kabupaten Gowa dan Kabupaten Wajo, serta di Sulawesi Barat (Sulbar), yakni Kabupaten Mamuju. Kasus ini terungkap saat salah seorang pelaku ditangkap di wilayah Kecamatan Pallangga. Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan bahwa pelaku bertransaksi menggunakan uang palsu sebesar Rp 500 ribu emisi terbaru.

“Awalnya di Pallangga, ada transaksi menggunakan uang palsu Rp 500 ribu,” ujar AKBP Reonald Simanjuntak di Mapolres Gowa, Jl. Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024) malam. Dari penangkapan tersebut, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan. Alhasil, polisi menemukan sejumlah barang bukti di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jl. HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

Hingga kini, lanjut AKBP Reonald Simanjuntak, 15 tersangka telah ditangkap. Sembilan tersangka telah ditahan di sel Polres Gowa, sedangkan lima pelaku masih dalam perjalanan dari Mamuju dan satu pelaku dalam perjalanan dari Wajo ke Gowa. “Sudah 15 tersangka ditangkap. Sembilan sudah kami tahan, lima masih dalam perjalanan dari Mamuju, dan satu dalam perjalanan dari Wajo,” ujar AKBP Reonald Simanjuntak.

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini tidak menampik kemungkinan adanya tambahan tersangka. “Mungkin masih ada lagi tersangka lainnya. Kami minta agar bersabar karena masih kami kembangkan,” jelasnya. (Snc)

Total Views: 794
Example 325x300Example 325x300