Since24News.com|Simalungun – Tewasnya BM, Pria warga Huta Korem Dalam, nagori Mekar Bahalat, kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (22/9/2025) sekira pukul 04.00 Wib menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, yang berujung melaporkan kematian tersebut ke Polsek Tanah Jawa guna mencari keadilan dan mengungkap fakta sesungguhnya.
Informasi yang dihimpun, BM (41) pada hari Senin (22/9/2025) sekira pukul 01.30 Wib diamankan oleh Tenaga Provider (Pengamanan) kebun unit Bah Jambi PTPN IV di Afdeling 2 karena diduga akan membawa Buah Sawit yang masih berada di areal HGU. Pada hari yang sama pukul 04.00 Wib, BM diantar pulang oleh Provider kebun dengan menggunakan mobil Ambulance dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Melihat kejanggalan karena saat akan melakukan pembersihan, Jenazah korban mengeluarkan darah dari hidung, telinga dan mulut, akhirnya Keluarga sepakat membawa Jenazah ke Polsek Tanah Jawa untuk membuat laporan.
Saat dilakukan autopsi tampak di sekujur tubuh korban luka di kedua sendi pangkal tangan, dada, dan kedua lutut korban diduga persis luka akibat diseret.
Akibatnya timbul dugaan kerabat dan warga lainnya bahwa, BM tewas akibat mengalami kekerasan dan penganiayaan lebih dulu dari Provider dan Badan Kendali Operasi (BKO) kebun unit Bah Jambi.
“Sepertinya mendapatkan penganiayaan lebih dulu dari Provider dan BKO, melihat semua lukanya itu kami menduga kalau BM diseret menggunakan sesuatu, kabarnya BM sempat mengalami kritis dan Pelaku berusaha membawa ke salah satu Rumah Sakit di pematangsiantar, tapi Korban meninggal, hingga akhirnya dipulangkan ke rumah pukul 04.00 Wib,” bilang SLH salah seorang Kerabat korban.
Suparjo, salah satu pihak Keluarga juga membenarkan kalau pihaknya sudah membuat laporan ke Polsek Tanah Jawa dan korban sudah di autopsi.
“Sudah diautopsi, hasilnya belum keluar,” bilang Suparjo Selasa (23/9/2025).
Zulfan selaku Koordinator Keamanan (Korkam) unit kebun Bah Jambi, Ketika dikonfirmasi media ini terkait peristiwa tersebut, terkesan mengelak.
“Tolong Bapak konfirmasi ke Pak APK ya Pak,” bilang Zulfan melalui keterangan tertulisnya sembari membenarkan dirinya adalah Korkam Bah Jambi, Selasa (23/9/2025) malam.
Vincent Nadeak selaku Asisten Personalia Kebun (APK) mengatakan bahwa pihaknya telah mendatangi keluarga korban sebagai bentuk belasungkawa.
“Mendatangi pihak keluarga sebagai bentuk belasungkawa, dan kasus ini masih dalam penyelidikan,” kata Vincent secara tertulis.
Namun Ketika disinggung terkait penanganan dari Provider yang tidak memiliki sikap Humanis hingga akhirnya mengakibatkan kematian pada BM, Vincent diduga malah membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Provider kepada BM tersebut.
“Menurut Bapak menangkap 362 bisa dengan cara humanis Pak?” ungkap Vincent yang diduga terkesan melegalkan penanganan dengan menggunakan kekerasan.
Warga berharap, Polisi segera mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian tersebut, hingga menangkap semua para Pelaku yang berhubungan dengan kematian BM tersebut. (Snc)








