Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
HukumNusantara

Kapolri Diminta Copot Kapolres Teluk Bintuni, Mangihut Sinaga : Tidak Ada Rasa Tanggungjawab

×

Kapolri Diminta Copot Kapolres Teluk Bintuni, Mangihut Sinaga : Tidak Ada Rasa Tanggungjawab

Sebarkan artikel ini
Gbr : Mangihut Sinaga ANggota DPR RI Komisi III periode 2024-2029.

Since24News.com|Jakarta – Mangihut Sinaga Anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi Golkar periode 2024-2029 marah atas kinerja Kapolres Teluk Bintuni, Papua, AKBP Choiruddin Wachid yang dituding tidak memiliki rasa tanggungjawab dan keprihatinan terkait anak buahnya (Kasat Reskrim) yang hilang saat menjalankan tugas sekitar 3 bulan yang lalu.

Kemarahan Anggota Komisi III DPR RI ini pun disulut lantaran Choiruddin mendapat jabatan baru menjadi Kabid Propam Polda Papua Barat Daya.

“Kapolresnya malah naik jabatan, sementara anak buahnya hilang. Tidak ada rasa tanggung jawab atau keprihatinan. Ini yang harus dipertanggungjawabkan,” tegas Mangihut, usai gelar rapat dengar pendapat dengan keluaraga Kasat Reskrim Teluk Bintuni Iptu. Tomi Samuel Marbun yang hilang 3 bulan lalu.

Anggota Komisi III DPR RI Mangihut Sinaga menyoroti berbagai kejanggalan dalam kasus hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun. Ia menilai bahwa penanganan kasus ini oleh Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni tidak transparan dan menimbulkan banyak tanda tanya.

“Kita menganggap kasus ini janggal. Banyak kejanggalan yang kita perhatikan, seperti dompet, rompi, dan helm yang ditemukan. Katanya diberikan oleh temannya, tapi bagaimana logikanya? Seorang yang melewati medan berat pasti akan memakai rompi. Tidak mungkin dia sudah tahu mau mati lalu menyerahkan dompetnya ke orang lain,” ujar Mangihut.

Selain itu, Mangihut menyoroti lambannya upaya pencarian. Ia menilai pencarian tidak dilakukan secara maksimal dan terkesan tidak serius.

“Kejadian tanggal 16 (Desember), pencarian baru dilakukan 18-19, lalu berhenti tanggal 22. Kemudian baru dilakukan lagi sebulan setelahnya. Ini artinya orang sudah lenyap. Kenapa kasus seperti Susi Air bisa terus dicari bertahun-tahun, sedangkan ini nyawa manusia yang sedang menjalankan tugas negara?” tegasnya.

Ia juga meminta Irwasum Polri turun tangan memeriksa kasus ini dan mempertanyakan kenaikan pangkat Kapolres yang justru terjadi di tengah hilangnya anak buahnya.

Mangihut menegaskan bahwa kasus ini belum memiliki kesimpulan yang jelas dan meminta pertanggungjawaban dari semua pihak yang terlibat dalam penanganannya.

Patut diketahui, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun, dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024 saat mengejar anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat. Iptu Tomi diklaim terjatuh ke Sungai Rawara di Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, saat melakukan pengejaran terhadap anggota KKB.

Terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, SH,. MH mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk membebaskan tugaskan AKBP Dr.Choiruddin Wahid sebagai Kapolres Teluk Bintuni dan juga dari jabatan barunya sebagai Kabid Propam Polda Papua Barat Daya.

“Saya mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk membebaskan tugaskan AKBP Dr.Choiruddin Wahid sebagai Kapolres Teluk Bintuni dan juga dari jabatan barunya sebagai Kabid Propam Polda Papua Barat Daya,” ucap Yan Christian Warinussy, Jumat (21/3/2025). (Snc)

Total Views: 1066