Scroll untuk baca artikel
NusantaraPilkadaPolitik

Protes RUU Pilkada di Berbagai Daerah Berlangsung Ricuh

×

Protes RUU Pilkada di Berbagai Daerah Berlangsung Ricuh

Sebarkan artikel ini
Gbr : Massa pengunjuk rasa tolak RUU Pilkada pajangkan spanduk dan poster yang berisi penolakan.
Example 728x250

Since24News.com|Jakarta – Aksi demonstrasi menolak revisi UU Pilkada hingga mengecam DPR RI dan Presiden Joko Widodo yang digelar sejumlah elemen warga sipil di berbagai daerah pada Kamis (22/8) kemarin berujung ricuh.

Di Jakarta, aksi demo dipusatkan di depan Gedung DPR yang digelar oleh elemen buruh hingga mahasiswa. Sejumlah komika dan artis terpantau turut terjun dalam aksi demo ini.

Demonstrasi ini awalnya berlangsung tertib dengan diselingi berbagai orasi dari atas mobil komando. Namun, tensi kemudian memanas saat anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Habiburokhman menemui massa. Saat itu, massa berteriak hingga melemparkan botol air mineral ke arah Habiburokhman.

Kemudian, aksi kembali memanas pada sore hari. Sejumlah massa berhasil menjebol pagar gedung DPR. Tak berhenti, massa juga sempat membakar dan menjebol gerbang utama DPR.

Imbas aksi demo ini, ruas tol dalam kota pun lumpuh lantaran massa merangsek masuk. Bahkan, aksi bakar-bakaran juga sempat terjadi di dalam ruas tol.

Jelang malam, polisi pun berupaya memukul mundur massa. Polisi juga sempat melakukan penyisiran massa ke sekitar gedung DPR. Tembakan gas air mata pun dilepaskan oleh aparat.

Situasi serupa juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Massa mahasiswa terpantau sempat mendorong-dorong dan menggoyang pagar tinggi yang menjaga kawasan DPRD Jateng. Terlihat pagar tersebut sampai hampir roboh karena massa ingin masuk ke gedung wakil rakyat itu.

Kemudian, di Kota Solo aksi demo sempat diwarnai aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi di Gerbang Utara Balai Kota Solo. Insiden tersebut terjadi saat mahasiswa memaksa masuk ke halaman Balai Kota Solo untuk membacakan tuntutan.

Awalnya mahasiswa merapatkan barisan di Jalan Jendral Sudirman tepat di depan Balai Kota Solo. Kemudian, beberapa perwakilan lantas menemui Wakapolresta Surakarta, AKBP Catur Cahyono Wibowo untuk memberitahukan rencana mereka.

Namun, permintaan tersebut ditolak Catur dengan dalih kepolisian sudah memfasilitasi aksi demonstrasi mereka. Mendapat larangan dari kepolisian, mahasiswa lalu merapatkan barisan.

Lalu, di Kota Serang, Banten, ratusan mahasiswa memblokir akses jalan Perempatan Ciceri sebagai bentuk protes atas rencana pengesahan Revisi UU Pilkada.

Ratusan mahasiswa sebelumnya berkumpul di Kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten. Mereka kemudian long march ke Perempatan Ciceri Kota Serang.

Massa lalu memblokir empat akses jalan utama di Ibu Kota Banten itu, hingga seluruh arus lalu lintas dialihkan oleh kepolisian.

Tak hanya itu, massa mahasiswa juga membakar ban bekas yang sudah mereka siapkan. Ada juga aksi teatrikal yang membawa lambang Garuda dan bendera merah putih.

Kemudian, aksi demo yang digelar di depan DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, diwarnai lempar batu hingga molotov. Selain aksi pelemparan, massa aksi juga membakar pagar depan di DPRD Jabar.

Hingga akhirnya, tembakan gas air mata dilepaskan aparat untuk membubarkan massa. Selain itu, water cannon pun dikerahkan aparat. (Snc)

Total Views: 1673 ,