Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita DaerahOlahraga

Tanpa Perhatian Pemerintah, 29 Atlit Bulutangkis Pematangsiantar Ikuti Kejurprov di Medan

×

Tanpa Perhatian Pemerintah, 29 Atlit Bulutangkis Pematangsiantar Ikuti Kejurprov di Medan

Sebarkan artikel ini
Gbr : Kejuaraan Provinsi Sumatera Utara cabang Bulutangkis di Medan 5-10/11/2024.

Since24News.com|Pematangsiantar – Sedikitnya 29 Atlit Bulutangkis Pematangsiantar yang tergabung dalam persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berangkat ke kejuaraan olah raga provinsi (KejurProv) Sumatera Utara pada hari Selasa (5/11/2024), pertandingan itu akan berlangsung sejak tanggal 5-10/11/2024.

Atlit PBSI Pematangsiantar yang mengikuti pertandingan selama 5 hari tersebut terdiri dari 22 orang Atlit Pria dan 7 orang Wanita, mereka berjuang demi mengharumkan nama kota Pematangsiantar.

Namun sayang, generasi muda yang memiliki prestasi  di bidang olah raga itu tidak mendapat perhatian dari Pemerintah kota Pematangsiantar dan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) serta PBSI sebagai salah satu cabang oah raga naungan KONI.

Bermodalkan biaya sendiri, 29 Atlit yang akan bertanding tersebut berangkat bersama Pelatih dengan menggunakan Kereta Api kelas ekonomi dan selama di kota Medan mencari penginapan hotel kelas Melati serta makan seadanya dengan biaya masing-masing.

Ely, salah satu orangtua Atlit yang ikut mendampingi selama pertandingan di kota Medan sangat menyesalkan sikap KONI khususnya Pengurus cabang PBSI Pematangsiantar.

“Mereka semua adalah anak-anak yang berprestasi di bidang Olah raga dan mereka berjuang membawakan nama kota Pematangsiantar, namun sejak persiapan, Latihan hingga keberangkatan tidak sedikitpun ada perhatian dari Pemerintah (Dinas Pemuda dan Olah raga), KONI dan Pengcab PBSI kota Pematangsiantar,” terang Ely melalui sambungan telephonnya, Selasa (5/11/2024).

Sebelum keberngkatan menuju Lokasi kejuaraan di kota Medan melalui Pelatih, 29 orang Atlit tersebut telah mencoba menghubungi Ketua Pengcab PBSI Pematangsiantar namun tidak mendapat tanggapan.

“Sudah dicoba melalui Pelatih untuk mengharapkan perhatian dari Pemerintah namun ketua PBSI Pematangsiantar sama sekali tidak menanggapi,” kata Ely.

Berbeda dengan kontingen yang berasal dari kabupaten dan kota lain, Atlit asal Pematangsiantar tersebut harus menginap secara terpisah karena selama mengikuti Kejurprov harus bermalam di penginapan kelas Melati.

“Tadi semua Atlit mencari penginapanlah, yah dapat hotel kelas Melati dengan harga 150 ribu permalam, jadi setiap hari nanti pulang dan pergi dari Lokasi kejuaraan semua harus jalan kaki dan makan seadanya,” ungkap Ely.

Orangtua salah seorang Atlit itu berharap agar Pemerintah ke depannya dapat merubah dan memperbaiki kondisi yang terjadi saat ini.

“Kalau melihat kondisi ini sebenarnya pasti orangtua Atlit ini keberatan ya, namun demi semangat anak-anak yang berprestasi di bidang olah raga, kita semua harus mendukung meski harus mengeluarkan biaya masing-masing. Tentu Pemerintah sangat mengetahui bahwa banyak generasi muda yang rusak karena pengaruh lingkungan dan narkoba jadi kita harus bersyukur punya mereka yang memiliki jiwa positiv, berolah raga bahkan berprestasi,” pungkasnya.

“Kami harap kepada Pemerintah ke depannya agar bisa memperbaiki kondisi ini karena selama 4 tahun terakhir ini beginilah keadaannya, padahal mereka (Atlit) bertanding itu membawakan nama kota Pematangsiantar,’ imbuh Ely.

Pengurus Koni dan Kepala dinas pemuda dan Olah raga Pematangsiantar hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya. (Snc)

Total Views: 3857