Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Uncategorized

Tradisi Ziarah Sebelum Memasuki Masa Puasa

×

Tradisi Ziarah Sebelum Memasuki Masa Puasa

Sebarkan artikel ini

Since24News|Siantar – Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan atau masa Puasa tampak warga khususnya beragama Muslim mengunjungi makam keluarga dan Sanak Saudara dan tradisi ini dapat dijumpai di berbagai daerah Indonesia.

Ziarah ke makam keluarga sebelum memasuki masa Puasa memiliki nama dan istilah yang berbeda di berbagai tempat, namun tujuannya sama yaitu mendoakan yang sudah Mendiang.

Ziarah ke makam merupakan salah satu tradisi menjelang Ramadhan yang masih dilestarikan hingga saat ini dan biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya’ban dalam kalender Islam, atau sehari sebelum Ramadhan.

Namun ada juga masyarakat yang berziarah ke makam dua minggu atau seminggu sebelum Ramadhan.

Berikut istilah tradisi ziarah di beberapa daerah:
Nyekar
Istilah nyekar lebih akrab di kalangan masyarakat Betawi, nyekar merupakan kegiatan ziarah mendoakan orangtua, sanak saudara yang telah meninggal. Selain berdoa, peziarah juga datang membawa bunga melati, mawar, air mawar untuk ditaburkan ke tanah makam

Ruwahan
Istilah ini berasal dari kata Ruwah yang artinya bulan ke Delapan dalam penanggalan Jawa, Ruwah bertepatan dengan Sya’ban dalam kalender Islam yang jatuh tepat sebelum Ramadhan. Dalam tradisi Ruwahan ini masyarakat Jawa mengunjungi makam keluarga dan sanak saudara untuk mengirimkan doa.

Nyadran atau Sadranan
Selain ruwahan, tradisi ziarah ke makam sebelum puasa di kalangan masyarakat Jawa juga dikenal sebagai nyadran atau sadranan. Namun, sebagian pendapat mengatakan bahwa nyadran merupakan rangkaian ziarah kubur dan kenduri.

Nyadran tidak hanya dilakukan di makam keluarga, tetapi juga makam leluhur maupun tokoh yang berjasa menyebarkan agama Islam di masa lampau. Bagi sebagian masyarakat, nyadran merupakan bentuk balas budi kepada para leluhur.

Beda dengan ruwahan, pelaksanaan ritual nyadran dilakukan secara kolektif, yakni seluruh warga desa turut terlibat. Setelah warga gotong royong membersihkan makam, maka rangkaian ritual dilanjutkan dengan menyantap kenduri bersama-sama di masjid atau di rumah kepala dukuh setempat.

Munggahan
Masyarakat Muslim Sunda mengenal ziarah ke makam keluarga dan Sanak saudara sebelum puasa dikenal sebagai Munggahan. Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda munggah yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.

Selain itu, kegiatan munggahan antara lain berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, dan berdoa bersama.
Demikian tradisi dan istilah ziarah sebelum memasuki masa puasa di beberapa daerah. (dy|Snc)

Total Views: 98
Example 325x300Example 325x300