Since24News|Simalungun – Aminan (50) warga Huta Sidouruk, nagori Dolok Hataran, kecamatan Siantar, kabupaten Simalungun yang bertahun-tahun hidup dibawah garis kemiskinan berharap agar pihak Pemerintah mau memberikan perhatian dan bantuan di sisa hidupnya.
Duda cerai mati yang saat ini tidak leluasa lagi untuk mengerjakan pekerjaan serabutan apapun dikarenakan kondisi fisik tangannya yang kerap mengalami sakit, selama hidup dalam kemiskinan tidak pernah menerima bantuan bentuk apapun dari pemerintah.
Mirisnya, Aminan atau yang lebih akrab dipanggil Inan ini tinggal di gubuk reot yang tidak jauh dari kantor pemerintahan nagori (Pangulu), namun dikabarkan bahwa pihak nagori sendiripun tidak pernah melakukan upaya agar warga miskin tersebut mendapat bantuan.
“Saya tidak pernah dapat bantuan apapun dari Pemerintah, kalau sekarang banyak orang yang mendapatkan bantuan sembako atau yang lainnya, saya hanya mendengar sajalah bang,” terang Inan saat disambangi di gubuk reotnya Jumat (16/3) lalu.
“Saya sangat berharap bisa mendapat perhatian dari Pemerintah agar saya bisa bertahan dan menyambung sisa hidup di usia tua ini,” bilangnya penuh harap.
Menurut warga sekitar tempat tinggal Inan, bahwa warga miskin tersebut kesehariannya dapat makan dari tetangga.
“Kalau dia merasa lapar dia datang dan minta makan, tapi namanya berharap mungkin dia segan juga makanya kadang hanya sekali sehari saja dia makan,” kata K.Sinaga tetangga Inan.
Dilanjutkannya, bahwa warga pernah mengupayakan langsuang berharap kepada Raddiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) Bupati Simalungun agar Inan mendapat bantuan dari Pemaerintah.
“Tahun lalu sudah kita coba komunikasi langsung dengan Bupati Simalungun tentang Aminan itu bang dan Bupati bilang bahwa hal itu harus dianggarkan dulu tahun depan (2024) kita harap agar itu terealisasi sehingga hidup Inan bisa terbantu,” ucapnya lagi.
Plt. Kepala dinas Sosial kabupaten Simalungun Osnida Marpaung ketika dikonfirmasi terkait adanya warga miskin Simalungun yang tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pihak Pemerintah mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan proses.
“Sudah kita proses ya pak,” jawab Osnida melalui pesan whatsappnya, Minggu (17/3) sore. (dy|Snc)