Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita DaerahNusantaraPilkadaPolitik

Bobby-Edy Saling Serang Soal Sampah di Medan Saat Debat Kedua

×

Bobby-Edy Saling Serang Soal Sampah di Medan Saat Debat Kedua

Sebarkan artikel ini
Gbr : Debat kedua paslon Bobby-Surya dengan Edy Rahmayadi-Hasan, Rabu (6/11/2024).

Since24News.com|Medan – Debat Pilkada Sumatera Utara (Sumut) yang digelar di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu (6/11/2024), berlangsung panas. Dua pasang calon gubernur, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri, saling serang terkait persoalan sampah yang selama ini menjadi masalah di Provinsi Sumut, khususnya di Kota Medan.

Edy Rahmayadi menanggapi masalah sampah dengan menyebut Kota Medan sebagai kota terkotor di Indonesia. Menurutnya, ini menjadi bukti ketidakmampuan pengelolaan sampah di kota ini. Namun, Bobby Nasution mengungkapkan pengalamannya yang merasa ‘diprank’ oleh Edy terkait rencana pembangunan tempat pembuangan sampah (TPA) regional.

Moderator membuka debat dengan pertanyaan mengenai bagaimana kedua paslon mengatasi permasalahan sampah yang terus meningkat, dengan data 1,82 juta ton sampah pada tahun 2023 di Sumut.

Surya, wakil dari Bobby, mengatakan tim mereka menawarkan solusi dengan membangun tempat pengelolaan sampah terpadu di setiap kabupaten/kota sebelum dibuang ke TPA regional. Surya juga menyinggung rencana pembangunan TPA regional Medan, Binjai, dan Deli Serdang (Mebidang) yang sempat digagas saat Edy Rahmayadi menjadi gubernur, namun hingga kini belum terlaksana.

“Tidak ada realisasinya. Sementara Kota Medan sudah membeli tanah di Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang, tapi sampai sekarang, yang menjadi tanggung jawab gubernur, TPA regional ini belum terwujud,” ujar Surya.

Bobby menambahkan, ketika dirinya masih menjadi Walikota Medan, dia mengikuti arahan Edy untuk membangun TPA regional. Namun, setelah lahan dibeli Pemko Medan, tidak ada dukungan lebih lanjut dari Pemprov Sumut untuk merealisasikannya.

“Pengadaan lahan kami sudah lakukan di sana, sekitar 20 hektar. Kami sudah membeli tanah untuk TPA regional, tapi sayangnya hanya dibiarkan begitu saja. Hingga kini tidak jelas keadaannya,” ungkap Bobby. (Snc)

Total Views: 2240