Since24News|Langkat – Jerimia Peranda Ginting (25) warga Langkat yang dilukai Harimau Sumatera ketika memanen Cabai di perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dikabarkan mendapat 82 jahitan di bagian kepala dan lehernya, kondisi korban pun berangsur pulih setelah mendapatkan perawatan di RSU Putri Bidadari Stabat.
Ramli Ginting (54) yang merupakan ayah korban, membenarkan anaknya menjadi korban salah satu Harimau yang baru ini dilepaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke TNGL.
“Di lehernya ada seperti pengikat tali pinggang, dan ada benda berbentuk tabung di dekat leher,” bilang Ramli.
Tudingan yang disampaikan Ramli bukanlah tidak mendasar. Sebab, saat adanya pelepasliaran itu, Ramli dan istrinya juga melihat helikopter yang berseliweran di langit Sei Lepan. Tak lama kemudian, dua Harimau Sumatera yang bernama Ambar Goldsmith berusia sekitar 5 sampai 6 tahun dan Beru Situtung berusia 3 sampai 4 tahun, dilepasliarkan oleh Kementerian LHK.
“Harimau yang menerkam anakku itu berwarna kuning belang-belang. Hanya seekor Harimau Sumatera saja yang menerkam anakku,”tandasnya.
Pelepas liaran yang dilakukan Kementerian LHK di TNGL sangat disesalkan Ramli. Pasalnya, di seputaran lokasi pelepasliaran sudah banyak didiami masyarakat.Menurutnya, secara tidak langsung, pelepasliaran ini sebagai bentuk atau cara pemerintah maupun pejabat mengusir masyarakat yang tinggal di perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
“Entah apa gunanya itu dilepaskan sama Kementerian Kehutanan. Karena beberapa hari lalu, ada dilepaskannya Harimau Sumatera di Tenggulun, yang berbatasan dengan Kecamatan Besitang. Ada banyak hutan lainnya, yang berjarak puluhan kilometer atau ribuan kilometer dari masyarakat,” ujar Ramli.
Dari Tenggulun ke ladangnya yang menjadi peristiwa penerkaman anaknya, kata dia, berjarak 8 kilometer saja. “Tenggulun sekitar 8 kilometer dari lokasi kejadian. Tapi dari pelepasan ke pemukiman warga, hanya sekitar 3 kilometer, bisa dicek itu. Jika memang kami mau diusir dari tempat untuk bermukim atau beraktivitas, gak seperti ini dimakan Harimau,” ujar Ramli dilansir dari CNN Indaonesia.
Dikisahkan Ramli, saat anaknya diterkam Harimau Sumatera, mereka hanya berjarak kurang lebih 20 meter saja.
“Awalnya itu kami berempat ngutip cabai termasuk anak saya ini. Saya dan anak saya pisah lebih kurang 20 meter. Saya bersama istri, dan anak saya itu sama adiknya.Namun istri saya mendatangi anak saya, jadi mereka bertiga lah, saya sendiri,” sambung Ramli.
Tiba-tiba, Ramli mendengar teriakan dan jeritan istrinya, Lela Indriani. Sontak hal tersebut langsung didatangi Ramli. Ternyata, lanjut Ramli, Jerimia diterkam Harimau Sumatera dari arah belakang.
“Harimau itu menyeret anak saya, sambil menggigit leher anak saya dan kepalanya. Saya datangi Harimau Sumatera tadi, saya lompati kepala Harimau itu, baru ditinggal harimau itu anak saya tadi,” ujar Ramli.
Meski sudah lepas dari terkamannya, Harimau Sumatera tersebut tetap mengintai mereka dari jarak 6 meter. “Kami berdoa sama tuhan, agar kami selamat dan sampai ke rumah,” ujar Ramli. (feb|Snc)