Since24News.com|Pematangsiantar – “Siapa bilang grupnya U Harahap (UH) sudah berhenti jual narkoba dan gak beroperasi lagi? Cek saja di jalan Nagur, gang Manunggal, rame disitu jualan narkoba dan mereka itu anggotanya UH”.
Demikian pernyataan salah seorang warga jalan Nagur, kelurahan Martoba, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, menyikapi kabar berhentinya grup UH Bandar besar narkoba yang selama ini menguasai peredaran narkoba di kota Pematangsiantar.
Kabar berhentinya grup UH mengedarkan narkoba di Pematangsiantar tersiar pasca penggerebekan yang dilakukan personil Ditresnarkoba Polda Sumut di markas peredaran gang Bajigur, kelurahan Naga Pitu, kecamatan Siantar Martoba, pada hari Rabu (14/1/2025) lalu.
Dari penggerebekan tersebut Polda Sumut berhasil meringkus 3 orang terduga yang terlibat dalam peredaran narkoba, beserta barang bukti 515 paket sabu dan 1 paket ganja kering.
Demi mengelabui warga, diduga grup UH pun sengaja menyebarkan isu bahwa kelompok kejahatan narkoba terbesar di kota Pematangsiantar itu berhenti. Namun kabar ini langsung dibantah oleh warga jalan Nagur.
Salah seorang warga jalan Nagur mengatakan bahwa sebelum penggerebekan di gang Bajigur, UH telah memecah konsentrasi lokasi penjualan narkobanya.
“Kalau penggerebekan itu apalagi langsung dari Polda harapan kita tangkapan barang buktinya juga besar kan, karena udah pasti A1 informasi itu, yang di Bajigur itu tangkapannya gak sampai 100 gram, dan sebelum penggerebekan itu grup mereka (UH) juga sudah jualan di jalan Nagur ini,” bilang warga yang tidak ingin identitasnya dicantumkan.
Dikatakannya pula, bahwa penggerebekan di Bajigur sama sekali tidak mempengaruhi operasi penjualan narkoba di jalan Nagur.
“Kayak gak ngaruh lah penggerebekan di Bajigur itu padahal gaungnya sebegitu besar, UH sudah berhasil ngeprank warga Siantar, sampe sekarang aman-aman saja mereka jualan narkoba di Nagur,” ucap Pria tersebut.
Menurut informasi yang dibeberkannya bahwa grup UH saat ini menjalankan operasi transaksi narkobanya berada di dua lokasi yaitu di gang Siak dan gang Manunggal.
“Di gang Siak juga mereka berjualan dekat dengan sekolah disitu, kemudian di gang Manunggal, mereka pilih tempat itu karena di lokasi itu mereka bisa lihat dengan cepat kalau ada orang mencurigakan yang masuk ke lokasi itu, kalau ada orang asing langsung kabur mereka,” kata warga yang menjadi sumber tersebut.
Tidak berbeda dengan lokasi-lokasi yang dijadikan sebagai markas transaksi, grup UH selalu bermurah hati dengan warga sekitar lokasi transaksi.
“Aduh…baik kali lah pokoknya orang itu, kalau lewat pedagang jual sayur masak dibelinya itu dan dibagi-bagi sama orang yang mau, anak-anak saja dikasihnya 20 ribu uang jajan, itulah cara mereka supaya warga gak ribut mungkin, dan mereka beroperasi hampir 24 jam,” bebernya.
Masih menurut Pria tersebut, bahwa anggota UH juga mengontrak 1 rumah di sekitar gang Manunggal untuk dijadikan markas penyimpanan narkoba yang dihuni oleh beberapa orang.
“Ada 1 rumah di dekat situ dikontrak mereka dan dijadikan markas penyimpanan narkoba yang dijaga oleh beberapa anggotanya si UH, jadi kalau bisa digerebek dan ditangkap jugalah orang-orang pengedar di jalan Nagur itu,” harapnya.
Kombes (Pol) Hadi Wahyudi selaku Kabid Humas Polda Sumut pada saat penggerebekan di Bajigur, kelurahan Naga Pitu, kecamatan Siantar Martoba pertengahan bulan Januari lalu, berjanji akan melakukan pengembangan dari penggerebekan tersebut.
“Polisi tidak akan berhenti di sini, pengembangan akan terus dilakukan untuk mengungkap jaringan yang lebih luas, termasuk memburu yang menjadi Pemasok utama,” janji Kombes Hadi kala itu.
Warga Pematangsiantar pun berharap agar Polda Sumut terus melakukan perburuan terhadap pengedar dan Bandar Narkoba termasuk U Harahap (UH). (Snc)