Penebusan Dosa Pada Perayaan Jumat Agung
Jumat Agung merupakan Peringatan hari penebusan dosa umat manusia. Umat Kristiani secara umum di dunia merayakan hari tersebut dengan istilah hari kesedihan yang ditandai dengan wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, sebagai bentuk penebusan dosa umat manusia.
Dalam Peringatan Jumat Agung juga biasanya dilakukan prosesi jalan salib yang menggambarkan kisah sengsara Yesus Kristus sebelum disalibkan.
Bagi Umat Katolik prosesi peringatan Jalan Salib menggambarkan kesengsaraan Yesus Kristus digelar pada 14 titik pemberhentian hingga pada hari kematiannya.
Jalan Salib dilakukan secara berkelompok dan diselingi nyanyian kisah sengsara serta berarak layaknya mengiringi Yesus yang memanggul salib ke puncak Golgota.
Jalan Salib dilaksanakan sebagai visualisasi kisah sengsara pengorbanan Yesus Kristus dalam bentuk drama teatrikal. Melalui visualisasi itu, umat Katolik diajak berefleksi mengenang penderitaan Yesus sejak mulai ditangkap, dicela, disiksa, dan akhirnya mati di kayu salib.
Prosesi Jalan Salib juga sebagai bentuk tapak tilas umat beriman memasuki ‘Via Dolorosa’ yang artinya jalan kesengsaraan atau jalan penderitaan yang dilalui oleh Yesus Kristus sebelum sampai ke bukit Kalvari atau Golgota.
Bagi umat beriman kematian Yesus di kayu Salib juga merupakan bentuk perdamaian antara Allah dengan umat Manusia. Yesus Kristus yang merupakan anak tunggal Allah Bapa berkorban hingga wafat sebagai wujud nyata permohonannya kepada Allah Bapa agar mengampuni segala dosa umat manusia.
Pada umumnya pada saat peringatan Jumat Agung, gereja Katolik juga memberikan pelayanan Sakramen Tobat sering juga disebut Rekonsiliasi atau pengakuan dosa. Umat diharapkan dengan secara ikhlas mau mengakukan dosanya di hadapan Pastor (Katolik), sehingga peringatan Jumat Agung membawa penyucian bagi dirinya memasuki masa Paskah yang dikenal dengan hari Kebangkitan.
Penulis : Edy S
Pimpinan Redaksi Since24News.com
