Since24News.com|Pematangsiantar – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pematangsiantar diduga tidak bersikap netral menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang. Hingga saat ini Lembaga penyelenggara Pemilu tersebut belum memberitahukan hasil pemeriksaan yang dilakukannya terhadap panitia pemilihan kecamatan (PPK).
Sebelumnya, Isman Hutabarat selaku Ketua KPU Pematangsiantar Ketika dikonfirmasi pada hari Senin (4/11/2024) lalu mengatakan bahwa telah melakukan tindakan terhadap PPK yang terlibat.
“sudah ada, konfirmasi langsung dari pelapor dan timses. Dan pnyelenggara yg terlibat dalam kegiatan tersebut akan diproses sesuai dengan ketentuan yg berlaku. Untuk lebih detailnya bisa menghubungi kordiv hukum dan pengawasan kpu pematangsiantar,” kata Isman melalui keterangan tertulis.
Selanjutnya Roy bagian hukum di KPU Pematangsiantar saat dikonfirmasi pada hari Rabu (6/11/2024) justru mengatakan bahwa pihaknya baru akan melakukan pemanggilan terhadap PPK yang terlibat pada keesolan harinya (Kamis, 7/11/2024).
“Kami akan panggil PPK untuk klarifikasi, rencananya besok,” bilang Roy dalam keterangan tertulisnya.
Namun hingga saat ini pihak KPU Pematangsiantar (Roy) tidak bersedia memberikan keterangan terkait hasil pemeriksaan dan klarifikasi yang dilakukannya terhadap PPK yang terlibat tersebut. Hal itu dikhawatirkan dapat mengakibatkan timbulnya rasa pesimis atau kurang percaya dari Masyarakat terhadap KPU dan PPK sebagai penyelenggara Pilkada mendatang.
Sebelumnya diberitakan, Zainul Siregar selaku ketua Timses (Tim sukses) pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mangatas – Ade (nomor urut 2) diduga dengan sengaja mengumpulkan PPK di sebuah Kafe Kopi Pematangsiantar. Pertemuan itu pun diduga bertujuan untuk membicarakan konsep memenangkan paslon Mangatas – Ade yang akan dilakukan oleh PPK.
Zainul sendiri tidak menampik adanya pertemuan tersebut. “Pertemuan itu hanya silaturahmi dan meminta agar pihak penyelenggara dapat bersikap netral pada Pilkada mendatang,” bilang Zainul belum lama ini.
Diduga tidak terima dengan pemberitaan terkait pertemuannya dengan Pihak penyelenggara Pemilu pada awal Oktober 2024 lalu, Zainul berjanji akan memberikan hak bantahnya kepada media ini.
“Aku sudah dipanggil oleh KPU dan Bawaslu Pematangsiantar terkait pertemuan itu, aku akan gunakan hak bantahku atas pemberitaan itu,” ujar Zainul melalui sambungan telephon, Kamis (14/11/2024). (Snc)
