Since24news.com|Pematangsiantar – Warga Jalan Bahkora Atas, Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun digegerkan dengan penemuan dua orang mayat pria yang mengapung di saluran irigasi persawahan, Minggu (26/5/2024) subuh.
Dua korban pria ini tercebur ke saluran induk irigasi persawahan bersama dengan satu buah sepeda motor yang diduga milik mereka.
Seorang warga, Lukman, mengatakan bahwa sekitar pukul 07.00 WIB pagi, di mana warga memulai aktivitas langsung dikagetkan dengan temuan mayat ini.
“Ya waktu warga bangun termasuk saya kaget ada ramai-ramai di saluran irigasi. Ternyata ada mayat dua orang di sana dan satu sepeda motor bermerk honda vario,” kata Lukman yang merupakan warga sekitar.
Lukman yang langsung mendatangi kejadian menyampaikan bahwa berdasarkan cerita warga, selain kedua orang ini, ada teman-teman korban lain yang saat itu sempat bersama mereka.
“Jadi ada satu sepeda motor lagi teman mereka ini. Jadi dua orang yang boncengan jatuh ke irigasi dan satu sepeda motor lainnya selamat. Terkait dugaan kenapa sempat katanya mau dibegal, tapi urusan polisi lah ini,” kata Lukman.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kota Pematangsiantar sejak pagi hingga siang hari ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab dua orang lelaki yang ditemukan meninggal dunia di aliran sungai Jalan Bah Kora, Kecamatan Siantar Marihat, Minggu (26/5/24).
KBO Satreskrim Polres Pematangsiantar Iptu Apri Damanik, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menggali seluruh informasi dari masyarakat terkait kasus penemuan mayat tersebut. Hingga kini pihak kepolisian belum dapat menentukan apakah kedua orang tersebut korban begal atau laka lantas.
“Masih kita selidiki, saat ini anggota Satreskrim masih di lokasi melakukan penyelidikan,” ungkap KBO Satreskrim Iptu Apri Damanik dikonfirmasi, Minggu (26/5/24).
Sementara itu, adapun identitas kedua korban yang ditemukan di aliran Sungai Bah Kora yakni, Galang Pradana (18) dan H Napit (17).
Informasi dari orang tua teman korban, Sarjono menyebutkan korban berangkat naik sepeda motor hendak ke Parapat bersama dengan anaknya yang bernama Muamar Hidayah (15). Ketiganya berangkat dari rumah Sarjono dinihari tadi.
“Sekitar jam papat (empat) ditelepon anakku. Dia bilang bahwa dia dibegal dan Galang (salah seorang korban meninggal) meminta anak saya duluan,” tambahnya.
Saat ini, lanjut Sarjono, Muamar Hidayah masih dimintai keterangan di Polsek Siantar Marihat. Ketika ditanya, mengapa anaknya tahu mereka dibegal, Sarjono bilang, para terduga pelaku naik sepeda motor dan ada yang membawa senjata tajam berupa celurit. (Snc)