Since24News.com|Simalungun – Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) yang merupakan calon Bupati Petahana di Pilkada November 2024 mendatang baru-baru ini menimbulkan kontraversial di kalangan warga kabupaten Simalungun.
Radiapoh dalam satu kesempatan kampanyenya diduga dengan sengaja melontarkan kalimat hujatan dengan mengajarkan kebencian dengan menyebutkan kata Drakula dan penghisap darah. Bukan hanya itu di waktu yang sama Radiapoh juga tanpa terarah diduga dengan sengaja menjelek-jelekkan pemerintahan sebelum dirinya menjabat Bupati Simalungun.
“Sekarang pertanyaannya, apa mau kita kembali lagi ke masa yang dulu, Kalau ada nanti tim-tim mereka yang datang tapi semuanya drakula, semuanya penghisap darah, semuanya minta-minta pulsa, mau lagi bapak Ibu? Saya juga agak tidak bisa mengerti kalau masih Bapak Ibu mau lagi ke jaman Pemerintahan yang lama 10 tahun,” kata Radiapoh di depan massa pendukungnya.
Ungkapan Calon Bupati periode 2025-2030 tersebut dianggap banyak warga tidak pantas disebutkan saat melaksanakan kampanye. Hujatan dan hasutan kebencian itu pun menjadi pembicaraan dan menuai kritikan hingga di media sosial.
Kata Drakula dan penghisap darah menurut warga merupakan ucapan yang sengaja dilontarkan oleh Radiapoh untuk menakut-nakuti warga dan hal tersebut tidak pantas dilontarkan saat berkampanye.
Banyak Netizen menanggapi postingan akun X yang menampilkan cuplikan video kampanye itu menganggap Radiapoh dengan sengaja menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat.
Teranyar, Ratnawati Sidabutar yang merupakan istri Radiapoh Hasiholan Sinaga ketika mengkampanyekan Suaminya di depan massa pendukungnya juga melakukan hal yang hampir serupa.
Dengan nada semangat, Ratnawati mengatakan bahwa mental Masyarakat Simalungun semuanya Rusak.
“Dua setengah tahun itu tidak cukup untuk membangun yang rusak di Simalungun ini dan bukan hanya jalannya saja yang rusak, semua rusak, termasuklah mental masyarakatnya semua sudah rusak,” kata Ratnawati bersemangat.
Ucapan ini langsung ditanggapi banyak kalangan dan menganggap bahwa apa yang dikatakan oleh Istri Calon Bupati tersebut merupakan penghinaan bagi warga kabupaten Simalungun.
“Istri Radiapoh jelas sudah menghina seluruh warga kabupaten Simalungun dengan mengatakan mental semua masyarakat Simalungun sudah rusak dan pastinya selaku warga Simalungun kami tidak dapat menerima itu,” kata Rado salah seorang warga kecamatan Panombean Pane.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi mental bersangkutan dengan batin dan watak manusia, bukan bersifat badan atau tenaga.
Dengan mengatakan mental masyarakat Simalungun rusak, Ratnawati telah memvonis seluruh masyarakat Simalungun mengalami gangguan batin dan Watak.
Belum diketahui apa yang mendasari Ratnawati mengatakan kalimat yang dituding merupakan penghinaan bagi seluruh masyarakat kabupaten Simalungun. Hingga saat ini Radiapoh dan Ratnawati belum berhasil dikonfirmasi. (Snc)
